Selasa, 25 November 2014

PEMIMPIN MANAJERIAL

Hari itu hujan deras disertai dengan petir yang menggelegar. Rabu, 19 November 2014 adalah pertemuan ke-4 mata kuliah Perilaku Organisasi. Jam 17.40 Pak Seta sudah datang ke kelas namun hanya ada 3 mahasiswa, karena yang lain terjebak hujan. Sampai pada saat materi kuliah dimulai, jumlah mahasiswa yang hadir pun hanya sedikit dari yang biasanya. Tak sedikit mahasiswa yang hadir basah kuyup saat sampai di kelas hanya demi bisa mengikuti perkuliahan Perilaku Organisasi. Salut bagi temen-temen yang masih meluangkan waktunya untuk hadir walaupun kondisinya berbasah-basahan ria.
Pada pertemuan kali ini, materi yang disampaikan oleh Pak Seta adalah mengenai “P EMIMPIN MANAJERIAL”. Sebelum ke materi inti, terlebih dulu kami diperlihatkan sesosok wajah bertopeng besi yang terlihat dari samping, sehingga wajahnya tak terlihat. Namun tersirat bahwa gambar yang ditampilkan adalah seorang Tentara Romawi yang sedang menatap dan memandang jauh terdepan. Tentara Romawi yang terkenal ini bernama Spartan. Tentara ini terkenal sangat kuat, berani, tangguh, dan sulit terkalahkan. Tak tergambarkan rasa takut maupun keraguan dalam menghadapi musuh-musuhnya, yang mana hal ini terlihat dari lengkapnya senjata yang dimiliki mulai dari topeng besi sebagai pelindung kepala, pedang yang terhunus tajam sebagai senjata inti dan tameng besi sebagai pelindung diri terhadap serangan musuh. Pasukan Spartan terlihat sangat optimis dapat mengalahkan musuh sehingga yakin kemenangan dapat diraih, meskipun mereka belum mengetahui wujud dan kekuatan dari lawan mereka.
Makna ataupun pelajaran yang dapat diambil dari gambar Tentara Romawi Spartan adalah bahwa apapun dan bagaimananapun kemungkinan yang akan dihadapi di tahun mendatang, semestinya kita harus bersiap diri. Bersiap diri dengan menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari: pembuatan rencana, peningkatan kemampuan, kemahiran, pendidikan, sikap berani, optimis dan yakin mampuan dan keterampilan, permodalan (jika ingin membuka usaha di tahun mendatang).

Apakah seorang pemimpin itu??
Setiap manusia terlahir sebagai seorang pemimpin dan bahkan seluruh kehidupan kita penuh dengan kesempatan-kesempatan untuk memimpin. Kita dapat menjadi pemimpin dalam setiap hal yang kita lakukan, dalam kerja dan dalam kehidupan sehari-hari, ketika mengajar orang lain atau belajar dari mereka dan kebanyakan dari kita melakukan semua itu setiap hari.
Sebelum menjadi pemimpin yang sesungguhnya dalam hal ini adalah memimpin orang lain (true leader),  seseorang harus terlebih dulu menjadi pemimpin bagi diri sendiri (lead yourself), ialah mengontrol apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan pribadi.  Memimpin diri sendiri bukanlah perkara yang mudah, apalagi kita terbiasa hidup mengkritik hasil kerja orang lain tanpa tahu seelok dan sehebat apakah kerja kita. Karena boleh memiliki hasil yang lebih baik dari kita.    
Lead yourself  berarti mampu memahami diri sendiri yang bertujuan untuk hidup yang lebih baik dari di masa sekarang maupun yang akan datang. Memahami diri berarti mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri secara objektif dan jujur mengakuinya. Kelebihan yang dimiliki merupakan sumber kekuatan sedangkan kekurangan bukanlah sebuah ancaman melainkan dijadikan peluang bagi diri untuk terus bisa mengembangkan diri sehingga kekurangan tersebut dapat diminimalkan. Untuk itulah manusia dituntut untuk terus belajar mulai dari kecil bahkan sampai maut menjemput. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, berapapun usia kita, pintu untuk meraih ilmu selalu terbuka luas.
Saya jadi teringat dengan salah satu mahasiswa Universitas Pancasila yang memiliki semangat tinggi dalam belajar bahkan dalam usianya yang tidak lagi muda. Beliau pernah satu kelas dengan saya waktu di semester I. Suatu ketika saat saya masuk kelas, saya pikir beliau adalah dosen pengajar karena beliau ini duduk di meja depan. Saya berpikir, mungkin saja beliau yang duduk di depan ini adalah dosen pengganti karena dosen saya tidak masuk. Tak disangka beliau adalah seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan hari itu juga dan memang beliau mengerjakannya sengaja di depan karena ada meja yang lebih luas. Usut punya usut ternyata beliau adalah seorang pensiunan dari salah satu perusahaan swasta. Salut saya dengan beliau ini, karena di usianya yang tak lagi muda, semangat belajarnya luar biasa.
Kemauan mencari solusi adalah langkah berikutnya untuk dapat memimpin diri. Kemauan inilah akan menimbulkan kearifan yang mampu menemukan akar masalah. Langkah lain adalah memaksimalkan efektivitas dalam diri, kemampuan menemukan akar masalah, kemampuan menyelesaikan akar masalah serta melakukan evaluasi.
True leader adalah kemampuan memimpin yang sesungguhnya yaitu kemampuan dalam memimpin orang lain. Hal ini berarti bahwa seorang pemimpin adalah seseorang  yang mempunyai visi misi dalam hidupnya, mampu mengarahkan, mengayomi dan menjadi panutan/teladan yang baik bagi orang-orang yang ada di bawahnya.

Visi menjadi pemicu dalam diri seseorang sedangkan misi  menggerakkannya untuk maju. Tanpa Visi dan misi, seseorang hanya akan berputar-putar dalam ketidakjelasan.

 
 
 Tahun 2014 merupakan tahun pemilu, dimana kita sebagai WNI dihadapkan pada pesta demokrasi, yaitu untuk memilih wakil rakyat (anggota dewan) tanggal 9 April dan memilih kepala Negara pada tanggal 9 Juli. Sebelum kita memutuskan pemimpin mana yang dipilih terlebih dulu kita melihat Visi dan Misinya. Dari visi misi inilah akan tergambar program kerja dan gebrakan perubahan apa saja yang ingin dilakukan oleh pemimpin tersebut pada saat terpilih nanti. Selain itu, visi misi dapat menjadi tolok ukur bagi kita untuk bisa membedakan masing-masing karakter calon pemimpin.

 
Mengarahakan berarti membimbing, inspirasi, mengawasi dan mengarahkan orang menuju pencapaian tujuan organisasi

Mengarahkan berarti membimbing, inspirasi, mengawasi dan mengarahkan orang menuju pencapaian tujuan organisasi.
 
 









Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan bawahannya, agar menjadi lebih baik demi tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan bisa berupa instruksi, kritik, saran, pemberian tugas maupun  wewenang. Pengarahan yang diberikan pemimpin haruslah dengan cara yang bijak, agar apa yang disampaikan dapat diterima dan mendapatkan respon dari bawahannya.

Seorang pemimpin dianalogikan dengan sebuah payung, dimana payung melindungi pemakainya dari basah air hujan dan sinar terik matahari
 
 








Secara lahiriah pemimpin memang berada di posisi puncak suatu organisasi, namun pada dasarnya ia harus lah berada di posisi paling bawah yang artinya pemimpin haruslah menjadi penopang bagi bawahannya.  Jadi pemimpin bukanlah menjadi puncak suatu segitiga, namun pemimpin menjadi titik terendah dari segitiga terbalik.
Pemimpin berperan melindungi dan mengayomi orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin  harus bisa menjadi payung, dimana payung sangat berjasa karena telah melindungi pemakainya. Di saat paying bocor, biasanya pemakai membicarakan sisi bocornya payung, bukan sisi yang masih berfungsi melindungi.
Demikianlah pemimpin, seringkali ketika ada hal yang kurang sesuai dengan pandangan orang-orang yang dipimpinnya, maka pemimpin tersebut menjadi bahan pembicaraan. Seolah-olah banyak kekurangan, padahal hanya sekedar tetesan air pada sebuah payung besar, namun pemimpin harus siap menerima kenyataan untuk dibenci oleh bawahannya.


Pemimpin merupakan orang yang mampu memberikan teladan yang baik bagi bawahannya, mulai dari tutur kata, gaya bicara dan sikap
 




        Menjadi pemimpin sulit karena harus mampu bersikap dan bertutur kata yang baik. Namun sekarang ini banyak sekali orang yang mendambakan diri untuk dipilih menjadi pemimpin, padahal tugas seorang pemimpin itu berat. Mereka hanya melihat sisi luarnya saja seperti enaknya mendapat fasilitas yang luar biasa lengkap. Padahal dibalik itu tersurat tanggungjawab yang besar yang diemban.
           
          Pemimpin idaman adalah pemimpin yang mampu memberikan teladan bagi bawahannya. Seorang pemimpin teladan memiliki prinsip satunya kata dan perbuatan. Apa yang diucapkan adalah apa yang dilakukan, sehingga ucapan dan kata-kata serta gaya bicara pemimpin harus dijaga karena menyangkut eksistensinya dalam kehidupan berorganisasi. Contoh pemimpin teladan adalah tidak terlambat masuk kantor, bila pemimpinnya saja telat masuk kantor 1 jam, maka bisa jadi anak buahnya sampai kantor telat 2 atau 3 jam. Alasan mereka “Bagaimana saya tidak telat, lha wong atasan saya juga telat.”
          
          Contoh lain adalah bila bawahannya melakukan kesalahan, harusnya pemimpin tidak langsung menge-judge nya secara terang-terangan di forum rapat karena hal ini bisa menyakiti perasaan. Bila bawahan salah, cukup dipanggil perseorangan saja ke ruangan dan diberi tahu tentang kesalahannya tanpa menggunakan kata-kata kasar ataupun menyakitkan,

MANAJERIAL

            Manajerial berarti mengatur proses kerja dan sumber daya yang secara optimal, orang yang menjalan fungsi-fungsi manajemen adalah manajer. Tujuan dari manajerial adalah untuk mencapai target/sasaran sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Keterampilan manajerial terdiri dari :
a.      Perencanaan
Membuat perencanaan mutlak diperlukan agar apa yang dilakukan dapat terarah dan bilapun pada kenyataannya apa yang terjadi sesuai dengan rencana, maka setidaknya ada antisipasi diri dalam menghadapinya. Tidak akan ada ruginya membuat perencanaan karena ini berarti diri telah siap menghadapi apapun yang terjadi. Oleh karena itu, perencanaan tidak cukup satu, melainkan ada rencana A, rencana B bahkan rencana C. Buat rencana dari mimpi karena bisa jadi akan menjadi nyata. 
b.      Pengarahan
Manajer harus mampu mengarahkan bawahannya untuk melakukan hal yang lebih baik. Beri motivasi pada bawahan agar dapat meningkatkan kinerjanya.
c.      Pengawasan
Memonitor apa saja yang dikerjakan oleh bawahan dengan melihat apakah mereka telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar prosedur. Jika terjadi penyimpangan maka dapat segera diperbaiki agar nantinya masalah itu tidak muncul di kemudian hari. Dari pengawasan inilah manajer bisa memberikan penilaian kinerja bawahannya dan sebagai langkah bagi manajer untuk memuji ataupun mengkritik kinerja bawahannya.
d.     Koreksi Bawahan
Cara memberikan koreksi pada bawahan harus dengan cara yang baik agar tidak timbul sakit hati

PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER
            Untuk membangun sebuah organisasi yang sukses, perlu ada berbagai orang yang memainkan peran berbeda dalam organisasi agar organisasi  dapat berjalan lancar.
Anda dapat menjadi manajer dan leader pada saat yang sama, tetapi hanya karena Anda seorang pemimpin fenomenal tidak menjamin Anda akan menjadi manajer yang hebat, dan sebaliknya, jadi apa perbedaannya ?
Dalam organisasi terdiri dari banyak orang yang mana masing-masing memiliki peran yang berbeda untuk mencapai tujuan organisasi. Peran ini disesuaikan dengan tugas dan fungsinya dalam organisasi tersebut. Beberapa peran dapat ditentukan dengan mudah sementara yang lain mungkin memiliki batas-batas yang lebih membingungkan, misalnya, apa perbedaan antara Pemimpin dan Manajer ?
Berikut adalah tabel perbedaan Pemimpin dan Manajer
No
Pemimpin
Manajer
1.
Melakukan inovasi
Mengelola

pemimpin adalah orang yang datang dengan ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berpikir untuk maju. Orang ini harus terus-menerus  mengembangkan strategi-strategi dan taktik baru . Dia harus memiliki pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian, dan keahlian
Manajer mempertahankan apa yang telah ditetapkan. Orang ini harus mempertahankan kontrol dan mengatasi gangguan dalam organisasi yang mungkin ada, menetapkan target yang tepat, tolok ukur, analisis, dan menilai kinerja. Manajer memahami orang-orang yang bekerja bersama mereka dan tahu mana orang yang terbaik untuk tugas-tugas tertentu.
2.
Menginspirasi
Tergantung pada control

Pemimpin adalah seseorang yang menginspirasi orang lain untuk menjadi yang terbaik dan tahu cara yang tepat mengatur tempo serta kecepatan untuk seluruh kelompok. Kepemimpinan adalah bukan apa yang dilakukan-tetapi apa yang orang lain lakukan sebagai respon dari pemimpin. Jika tidak ada yang muncul di barisan, maka orang itu bukanlah  seorang pemimpin
Tugas manajer adalah untuk mempertahankan kontrol atas orang dengan membantu mereka mengembangkan aset mereka sendiri dan mengeluarkan bakat mereka yang terbesar. Untuk melakukan ini secara efektif, manajer harus tahu orang-orang yang bekerja dengannya dan memahami kepentingan mereka serta passionnya. Manajer juga menciptakan keputusan tentang gaji, promosi penempatan, dan melalui komunikasi dengan tim.
3.
Bertanya “What” dan “Why”
Bertanya “How” dan “When”

Jika perusahaan mengalami kegagalan, pekerjaan pemimpin adalah untuk datang dan berkata, “Apa yang kita pelajari dari hal ini?” Dan “Bagaimana kita menggunakan kegagalan  ini untuk memperjelas tujuan kita atau mendapatkan sesuatu yang lebih baik?”
Manajer tidak benar-benar berpikir tentang apa artinya kegagalan. Tugas mereka adalah untuk bertanya “bagaimana” dan “kapan” untuk memastikan mereka melaksanakan rencana yang sesuai. Drucker menulis bahwa manajer menerima status quo dan lebih seperti tentara di militer. Mereka tahu bahwa perintah dan rencana yang penting dan tugas mereka adalah untuk menjaga visi mereka pada tujuan perusahaan saat ini.

“Walau bagaimanapun, seorang pemimpin dan manajer saling melengkapi untuk optimalisasi keberhasilan organisasi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar